Benarkah Sultan Allioedin dari Banten Punya Peran Membangun Amerika Serikat? - Islam di Amerika

Post Top Ad

Benarkah Sultan Allioedin dari Banten Punya Peran Membangun Amerika Serikat?

Benarkah Sultan Allioedin dari Banten Punya Peran Membangun Amerika Serikat?

Share This
ilustrasi
ISLAMDIAMERIKA -- 1. Bantuan Sultan Allioedin (Banten) kepada pemerintah Amerika. Diawal berdirinya negara Amerika Serikat (4 Juli 1776) Sulatan Allioddin memberikan pinjaman keuangan/ koleteral (ribuan ton emas) dan Sultan Alaoeddin adalah Raja pertama yg memberi pengakuan kepada George Washington (presiden pertama AS), serta membuatkan gedung pemerintahan White House yg serupa dibangun di Kebon Raja Bogor (Istana Bogor).

Peristiwa ini menyulut tragedi Banda. Atas perintah George IV (Raja Inggris pengganti Raja George III yg guncang jiwanya atas kemerdekaan AS) maka melalui Stanford Raffles -sahabat sekolah Sultan Ahmad di Inggris-  menjalankan misi rahasia-nya membebaskan Deandless (yang datang ke Sunda Nusantara a/n Perancis-Napoleon Bonaparte karena saat itu Kerajaan Belanda belum berdiri dan masih menjadi jajahan Perancis disebut Republik Batav. Setelah Perancis kalah maka konspirator mengangkat keluarga De’Orange sbg bangsawan Belanda, sepupu keluarga Buckingham). Mundurnya Inggris bukan lantaran menangnya tentara Amerika tetapi karena desakan Sultan Allioudin kepada administratur benua Amerika yaitu Kerajaan Inggris dalam upaya Sultan ingin menggembalikan kekuasaan pemerintahan Bangsa Malay-Indian (nama sebenarnya Bangsa Indian kala itu belum diketahui).

2. Aksi balas dendam Inggris kepada keturunan Sultan Alioedin dilakukan dengan maksud mencelakakan Sultan Ahmad dan atas desakan Rotschild (pemilik Bank Of England, yang menagih pengembalian utang Kerajaan Inggris selama perang Salib hingga Perancis dengan ancaman akan membuka aib Raja Inggris dan memaksa menurunkan tahta seperti Rusia dan Prancis) memaksa Raja Inggris menggunakan pasukan AL-nya untuk menjarah negeri2 jajahannya dan merampok Kerajaan Sunda Nusantara.

Kekalahan tentara laut Perancis di bawah komando Deandless oleh Baginda Sultan Ahmad diperingati dengan syukur. Sultan Ahmad yang pernah bersekolah di Inggris mengundang sahabatnya Raffles untuk merayakannya karena anggapan Inggris adalah musuh bebuyutan Perancis maka wajar kalau Inggris akan senang kalau Kekaisaran Sunda Nusantara berhasil memukul Perancis dan menawan panglimanya. Rafles mengajak Sultan Ahmad untuk berkeliling Nusantara dan terjadilah tragedi Laut Banda, ketika Sultan Ahmad diajak turun ke pulau kosong ternyata diikat oleh Raffles ke pohon Kelapa dan dibiarkan sendiri dengan tujuan agar mati.

Perampokan paska-tragedi Pulau Banda (1811). (baca selanjutnya)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Bottom Ad

Pages